Hasil penghitungan suara dalam Pemilu Presiden 2014 di Suriah selesai sudah. Incumbent, Presiden Bashar Al-Assad akhirnya yang menjadi pemenang. Juru bicara parlemen Suriah Mohammad al-Laham mengatakan, Assad meraup 88,7 persen suara pemilih.
"Saya mengumumkan kemenangan untuk Dr Bashar Hafez al-Assad sebagai Presiden Republik Arab Suriah dengan meraih suara mayoritas dalam pemilihan umum," katanya, Rabu (4/6/2014).
Kedua pesaing Assad dalam pemilihan umum ini, Maher Abdul-Hafiz Hajjar (46) dan Hassan bin Abdullah al-Nouri (54), tak bisa menandingi sang petahana dalam pemilihan presiden kali ini. Sebelummya, Mahkamah Konstitusi Suriah mengatakan, dalam pemilu yang digelar Selasa (3/6/2014), jumlah warga yang datang memberikan suara mencapai 73,42 persen.
Dengan kemenangan ini, Assad akan kembali memerintah Suriah untuk masa jabatan tujuh tahun ketiganya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengecam keras pemilihan presiden Suriah yang disebutnya sebagai "nol besar". "Pemilihan presiden ini tak bisa dikatakan adil karena Anda tak bisa menggelar pemilu pada saat jutaan rakyat tak bisa memiliki akses ke kotak suara," kata Kerry saat berkunjung ke Beirut, Lebanon.
Uni Eropa, sebagaimana AS, juga mengecam pemilihan presiden Suriah. Dalam pernyataan resminya, Uni Eropa menyatakan, pemilihan presiden itu tak bisa dianggap sebagai sebuah pemilu yang demokratis